13 Cara Ampuh Menurunkan Bounce Rate pada Blog dan Website

Aku punya 13 cara menurunkan bounce rate pada website yang aku gunakan selama ini untuk meningkatkan engagement pengunjung dan konversi.

13 Cara Ampuh Menurunkan Bounce Rate pada Blog dan Website

Bounce rate merupakan salah satu indikator penting dalam SEO. Ini menunjukkan seberapa banyak pengunjung yang hanya melihat satu halaman dan langsung pergi tanpa menjelajah lebih lanjut.

Semakin tinggi angka bounce rate, semakin sedikit pengunjung yang tertarik dengan konten yang disajikan.

Tingginya bounce rate sering kali menandakan masalah pada kualitas konten, kecepatan akses, atau navigasi yang kurang baik.

Jadi penting bagi pemilik website untuk tahu cara mengurangi bounce rate untuk meningkatkan interaksi pengunjung dan mendorong mereka untuk lebih lama berada di website.

Maka dari itu dalam artikel ini, aku akan bagikan 13 metode yang aku gunakan untuk mengurangi bounce rate.

Cara Mengecek Bounce Rate

Untuk mengecek bounce rate pada website atau blog kamu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuka Google Analytics.

Di dalam Google Analytics, kamu dapat menemukan bounce rate pada menu Report > Engagement > Customized Report > Metrics Overview. Di sini, kamu akan melihat rata-rata bounce rate secara keseluruhan.

Cara Mengecek Bounce Rate di Google Analytics

Selain itu, kamu juga dapat melihat bounce rate per halaman dengan membuka menu Full Report. Disana, kamu akan mendapatkan data bounce rate untuk setiap halaman pada website atau blog kamu.

Bounce rate dihitung dengan membagi jumlah kunjungan halaman tunggal (single page visit) terhadap total seluruh kunjungan yang masuk.

Dengan memantau bounce rate secara rutin, kamu dapat mengetahui seberapa efektif konten dan desain website atau blog kamu dalam menarik dan mempertahankan perhatian pengunjung.

13 Cara Menurunkan Bounce Rate

Bounce rate adalah indikator penting yang menunjukkan seberapa banyak pengunjung meninggalkan website setelah hanya melihat satu halaman.

Semakin tinggi bounce rate, semakin sedikit interaksi dengan konten yang disajikan.

Namun, ada solusi! Berikut 13 cara efektif untuk mengurangi bounce rate di blog atau website kamu:

Tingkatkan Kualitas Konten

Meski pengunjung telah mengunjungi website kamu, tidak semua akan membaca konten kamu sampai selesai.

Konten yang tidak disusun dengan baik akan sulit dibaca dan membuat mereka beralih ke website lain yang lebih mudah dibaca.

Konten kamu harus unik dan menarik. Di internet, ada ribuan website yang membahas topik serupa.

Kamu juga harus membuat konten yang menonjol agar pengunjung tidak pergi ke tempat lain.

Artikel kamu bisa dibagi menjadi paragraf-paragraf pendek yang dapat memudahkan pembaca untuk membaca dengan cepat. Paragraf yang panjang sulit membuat pembaca menemukan inti dari artikel.

Kamu juga dapat memanfaatkan subheading untuk memudahkan pembaca menemukan poin-poin penting.

Di artikel ini, aku juga menggunakan Heading 2 dan 3 untuk membagi poin-poin penting. Ini membantu pembaca mengerti konten dengan lebih baik.

Buat Alur Cerita yang Menarik

Konten yang baik juga harus didukung alur cerita yang menarik.

Jangan hanya fokus pada kualitas teknis, tetapi juga pada alur cerita.

Konten yang menarik akan menonjol di antara banyak konten yang ada.

Alur cerita yang baik membuat pembaca merasa relatable dengan cerita tersebut. Mereka akan merasa seperti sedang membaca cerita atau pengalaman mereka sendiri.

Kamu bisa gunakan kata ganti orang kedua untuk membuat konten relatable. Kata ganti seperti kamu, Anda, atau lo membuat pembaca merasa seperti berbicara langsung dengan penulis.

Tempatkan dirimu di posisi pembaca.

Tanyakan pada dirimu, apa masalah yang dihadapi pembaca?

Solusi apa yang bisa kamu tawarkan?

Dengan begitu, kamu akan menulis konten yang benar-benar dibutuhkan oleh pembaca.

Buat Konten Sesuai Search Intent

Bayangkan kamu sendiri mengetik kata kunci di Google dan memilih website dari hasil pencarian.

Namun, hasilnya adalah konten yang kamu temukan tidak sesuai dengan ekspektasi yang kamu mau.

Kamu kemudian mencari lagi kata kunci sampai menemukan konten yang relevan dengan kebutuhanmu kan (search intent).

Contoh di atas menunjukkan pentingnya search intent dalam menentukan tinggi rendahnya bounce rate website.

Jika konten kamu tidak sesuai dengan apa yang pembaca cari, mereka akan segera meninggalkan website kamu.

Itu juga sebaliknya, konten yang relevan akan membuat mereka membaca sampai selesai.

Untuk menciptakan konten yang sesuai, kamu harus memahami berbagai jenis search intent.

Keyword dapat dibagi menjadi empat kategori berdasarkan search intent, yaitu:

  • Informational
  • Navigational
  • Commercial
  • Transactional

Pertamainformational keyword membawa pembaca ke konten yang memberikan penjelasan lengkap tentang topik tertentu.

Misalnya, kata kunci “cara membuat blog” mengharapkan pembaca mendapatkan panduan lengkap dari awal sampai akhir.

Keduanavigational keyword mengarah langsung ke website merek tertentu.

Kata kunci seperti “facebook”, “twitter”, “youtube”, atau “instagram” mengharapkan pembaca langsung diarahkan ke website resmi, bukan ke penjelasan sejarah merek.

Ketigacommercial investigation keyword digunakan untuk mendapatkan informasi perbandingan produk dari berbagai merek.

Contoh kata kunci seperti “sepatu terbaik”, “smartphone gaming terbaik”, “laptop kerja terbaik”, atau “keyboard terbaik” digunakan untuk membandingkan kelebihan dan kelemahan masing-masing merek.

Keempattransactional keyword digunakan ketika pembeli sudah mencapai tahap pembelian. Kata kunci seperti “beli laptop”, “beli domain”, atau “beli mobil” menunjukkan niat untuk melakukan transaksi.

Pilih Topik yang Relevan

Website atau blog dengan trafik dari kata kunci yang tidak relevan dengan produk atau layanan yang dijual akan memiliki bounce rate tinggi.

Memilih kata kunci yang relevan dengan produk atau jasa kamu sangat penting.

Misalnya, jika kamu menjual baju batik, artikel blog tentang donat Indomie mungkin mendapatkan banyak trafik.

Namun, topik tersebut tidak relevan dengan produk kamu, sehingga bounce rate tinggi.

Tingkatkan Kecepatan Website

Salah satu hal yang paling dibenci oleh para pengunjung website dan aku juga adalah loading lambat.

Loading website yang lambat akan membuat pengunjung website jengkel dan pergi mencari website lain. 

Sebagus apa pun konten yang kamu buat, pengunjung website tidak banyak yang mempunyai kesabaran untuk menunggu.

💡
Menurut Google, 53 persen pengguna internet meninggalkan website yang loadingnya lebih dari 3 detik.

Selain itu, 79 persen orang yang kecewa dengan website yang lambat menyatakan tidak akan kembali ke website tersebut.

Buat Desain Mobile Friendly

Perangkat yang paling banyak digunakan pengguna internet di Indonesia untuk mengakses internet adalah mobile.

💡
Berdasarkan survei Google, 94 persen pengguna internet Indonesia mengakses internet melalui perangkat mobile. 

Dengan banyaknya pengguna smartphone, tentunya pemilik website dituntut untuk menyediakan website yang mobile friendly.

Meski begitu, tidak semua tema website menyediakan fitur responsif di perangkat mobile.

Kamu bisa membuat tema WordPress menjadi mobile friendly dengan menggunakan bantuan plugin.

Saat kamu membuat artikel di website, tentu kamu akan meletakkan setidaknya tiga atau empat link, baik itu internal link maupun eksternal link.

Platform CMS seperti WordPress secara default mengatur pembaca untuk membuka link di tab yang sama dengan halaman yang sedang dibuka.

Sayangnya, hal tersebut punya kelemahan yang akan merusak pengalaman pembaca karena mereka perlu menekan tombol back untuk kembali ke halaman sebelumnya. 

Bayangkan, semisal kamu membuka lima tautan di sebuah artikel, mereka perlu menekan tombol back berkali-kali untuk kembali ke halaman awal.

Tentu hal itu melelahkan bagi pembaca dan merugikan kamu karena exit rate semakin tinggi yang artinya bounce rate juga ikut naik.

Oleh karena itu, kamu perlu mengarahkan pembaca blog/website ke tab baru ketika mengklik sebuah tautan di artikel.

Dengan begitu pembaca tidak perlu menekan tombol back berkali-kali untuk kembali ke halaman pertama.

Untuk mempermudah, kamu bisa menggunakan plugin WP External Links di Wordpress dan memodifikasi pengaturan open link in new tab.

Kamu pasti pernah mengalami saat kamu mengunjungi satu website yang mencantumkan link download atau sejenisnya, dan saat kamu klik, ternyata tidak bisa?

Itulah yang disebut dengan link mati. Tentunya kegagalan proses pengunduhan bisa membuat kesal dan akhirnya kamu malas berkunjung ke situs web itu lagi, kan?

Yang kamu rasakan itu juga dirasakan audiens yang mengunjungi website kamu.

Jadi kamu harus memastikan semua link yang ada di halaman situs kamu bisa bekerja dengan baik.

Tambahkanlah Media Pendukung yang Interaktif

Kamu bisa tambahkan media interaktif untuk meningkatkan kepuasan audiens dan meningkatkan frekuensi kunjungan ke situs web kamu.

Contohnya, infografis yang mempermudah pemahaman informasi, video interaktif yang menarik, dan lain-lain. 

Jika audiens kamu merasa puas dengan kontenmu, mereka akan cenderung untuk membagikan konten tersebut di media sosial mereka. Ini terutama terjadi jika konten tersebut memberikan manfaat yang signifikan bagi banyak orang.

CTA dan Navigasi yang Jelas

Untuk meningkatkan interaksi dengan audiens, pastikan CTA kamu mengandung kata kunci yang relevan. 

Analisis data dari Google Analytics dan Google Search Console dapat kamu manfaatkan.

Gunakan tools untuk riset keyword untuk menemukan kata kunci yang relevan. 

Setelah menemukan keyword yang tepat, masukkan kata kunci tersebut ke dalam CTA kamu.

Gunakan Popup Sewajarnya

Penggunaan popup masih menjadi perdebatan. Di satu sisi, popup bisa meningkatkan jumlah subscriber blog atau newsletter.

Di sisi lain, banyak pengguna yang tidak menyukai popup.

Kamu bisa menggunakan popup, tetapi jangan terlalu berlebihan yang malah justru membuat orang jengkel.

💡
Menurut penelitian, 70 persen pengguna menyatakan bahwa popup yang berlebihan sangat menjengkelkan.

Pastikan untuk mengatur waktu munculnya popup agar tidak mengganggu pengunjung.

Pelajari Behavior Pelanggan

Kamu juga perlu memahami apa yang dibutuhkan audiens saat mengunjungi website kamu. 

Misalnya, jika audiens mencari aloe vera gel, lihat alur perilaku mereka.

Berapa banyak halaman yang mereka kunjungi dan apakah ada konten terkait di situs kamu? Jika tidak, segera tambahkan konten terkait niche web bisnis kamu. 

Langkah ini efektif untuk menurunkan bounce rate dan meningkatkan traffic website kamu.

Tunjukkan Kredibilitas

Ketika mencari informasi di internet, pembaca cenderung memilih sumber yang kredibel. Mereka menghindari blog yang tidak terpercaya. 

Untuk menunjukkan kredibilitas, kamu perlu memilih tema website yang profesional.

Menampilkan profil penulis juga penting untuk menunjukkan kredibilitas. Seperti di Blog Zenian Army ini.

Profil penulis dapat membuktikan bahwa artikel-artikel di blog ditulis dari orang yang ahli atau praktisi.

Penutup

Bounce rate tinggi sering menandakan kualitas konten atau relevansi website rendah. Namun, tidak semua tingginya bounce rate berarti website buruk. Bisa jadi, pengunjung sudah mendapatkan informasi yang mereka cari.

Penting untuk terus melakukan optimasi dan perbaikan untuk meningkatkan keterlibatan pengunjung.

Dengan strategi yang tepat, bounce rate bisa diturunkan. Ini meningkatkan pengalaman pengguna. Meningkatkan kualitas website dan visibilitas online bagi bisnis atau organisasi.

Jika kamu memiliki kesulitan, kamu bisa gabung dan diskusi bareng di grup Telegram Zenian Army! Kamu bisa tanya-tanya atau diskusi lebih lanjut mengenai cara menurunkan bounce rate atau topik lain seputar SEO & SEM bareng temen-temen lainnya.