Apa itu Voice Search? Cara Kerja, Contoh, dan Optimasinya

Voice search adalah teknologi pencarian yang semakin populer. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk mencari informasi melalui suara mereka.

Apa itu Voice Search? Cara Kerja, Contoh, dan Optimasinya

Teknologi voice search, atau pencarian suara, telah menjadi semakin populer.

Voice search hadir di tengah SEO yang semakin banyak digunakan oleh marketer dan lebih mewarnai dunia SEO.

Ini semakin populer karena menawarkan kemudahan bagi pengguna untuk melakukan pencarian tanpa harus mengetik

Sebagai pengguna, memilih teknologi hands-free ini memang lebih praktis.

Aku akan tulis pengetahuanku tentang voice search, cara kerjanya, contoh penggunaannya, dan cara mengoptimalkannya untuk SEO.

Tanpa basa-basi lagi, yuk kita bahas 😀.

Voice search adalah penelusuran pengguna untuk mencari informasi di internet dengan menggunakan suara.

Teknologi ini berkembang pesat, terutama karena kebutuhan akan kenyamanan yang meningkat di tengah pandemi. Pengguna tidak lagi perlu mengoperasikan smartphone secara manual untuk mencari informasi.

💡
Di Amerika Serikat, sekitar seperempat populasi menggunakan Google Assistant pada tahun 2022.

Lebih dari 80% hasil yang diberikan oleh Google Assistant berasal dari tiga hasil pencarian organik teratas. Ini menunjukkan pentingnya memperhatikan pengoptimalan website untuk pencarian suara.

SEMrush menyarankan penggunaan kata kunci dan frasa konversasional untuk meningkatkan peluang pencocokan dengan niat pencarian.

Situs web yang ramah seluler juga sangat penting, karena sebagian besar pengguna melakukan pencarian suara melalui perangkat seluler.

Voice search melibatkan kueri kata kunci di domain terbuka pada platform seperti Google Voice Search, Cortana, Siri, dan Amazon Echo.

Teknologi ini membutuhkan dukungan untuk berbagai bahasa, dialek, dan aksen agar dapat memahami dan memberikan hasil pencarian yang akurat.

Cara Kerja Voice Search

Karena banyaknya penyedia voice search, aku akan bahas yang paling populer saja ya, yaitu Google Voice Search.

Fitur ini menggunakan teknologi pengenalan suara dan pemrosesan NLP (Natural Language Processing) untuk memahami dan merespons permintaan pencarian yang diucapkan user.

Ketika kita gunakan Google Voice Search, banyak hal yang terjadi di balik layar.

Pertama, Google Voice Search mendengar suara kita lewat mikrofon. Kemudian, suara kita diubah jadi teks yang bisa diproses oleh Google.

Setelah itu, Google mencari jawaban dari teks tersebut di database mereka. Mereka memahami apa yang kita maksud. Akhirnya, Google memberikan jawaban yang paling cocok.

Teknologi suara telah berkembang pesat. Ini membuat Google Voice Search lebih akurat dan cepat. Sekarang, Google bisa memberikan hasil yang lebih tepat sesuai dengan apa yang kita cari.

Pengenalan suara telah mengalami kemajuan signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Mulai dari Audrey yang dikembangkan oleh Bell Laboratories pada tahun 1952, yang memiliki akurasi tinggi dalam mengenali angka.

Sejak awal, teknologi voice search terus berkembang dengan inovasi-inovasi baru. Shoebox oleh IBM pada tahun 1962, misalnya, dapat merespon hingga 16 kata dalam bahasa Inggris. Termasuk angka 0 sampai 9 dan perhitungan sederhana.

Kemudian, Carnegie Mellon's Harpy' Speech System yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan dan Penelitian Amerika Serikat pada awal tahun 70-an, mampu mengidentifikasi hingga 1000 kata.

Koreksi / Kueri Ejaan

Kueri adalah instruksi yang meminta sistem untuk memberikan informasi spesifik.

Ini bisa berupa kata kunci pendek atau panjang.

Dalam sistem voice search, sistem pencarian suara dapat mengoreksi permintaan pengguna jika terjadi misspelling. Ini memudahkan interaksi verbal antara pengguna dan asisten virtual.

Memahami Perhitungan Konteks terkait Lokasi

Teknologi voice search juga mampu memahami konteks terkait lokasi pengguna. Ini memungkinkan pencarian suara untuk memberikan hasil yang lebih relevan.

Hasil ini berdasarkan input suara dan lokasi pengguna.

Contoh, jika kamu berada di dekat “tugu yogyakarta” dan ingin tahu jarak ke “pasar malioboro”, kamu bisa bertanya melalui voice search.

Google akan mengenali lokasi kamu dan menghitung jaraknya. Lalu, kamu akan mendapatkan informasi jaraknya.

Memahami Konteks terkait Aplikasi

Perkembangan terbaru dari voice search adalah kemampuannya untuk memahami konteks terkait aplikasi.

Ini memungkinkan antarmuka suara untuk memberikan pengalaman yang lebih intuitif. Pengalaman ini menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Kamu ingin mengetahui menu dari aplikasi restoran tertentu. Misalnya, kamu bertanya “tunjukan menu”. Google akan memahami permintaanmu dan menampilkan menu restoran tersebut.

Pengaruh Voice Search pada SEO

Sebagai SEO specialist, kamu perlu memasukkan voice search dalam strategi SEO.

Optimasi untuk penelusuran suara memperluas aksesibilitas website kamu.

Perbedaan antara pencarian manual dan suara memerlukan pendekatan khusus dalam strategi SEO.

💡
Survei eMarketer menunjukkan bahwa 40% pengguna internet di AS menggunakan suara untuk pencarian.

Penggunaan suara dalam pencarian meningkat secara signifikan. Google menggunakan AI untuk mendeteksi bahasa dan memperbaiki fitur pencarian suara.

SEO lokal menjadi kunci untuk bisnis dengan kehadiran fisik.

💡
Google melaporkan peningkatan akurasi voice search hingga 95%, dengan prediksi comscore bahwa 50% pencarian online menggunakan voice search pada 2020.
  • Juniper Research memprediksi 8 miliar pengguna voice search pada 2023.
  • Laporan Mary Meeker menunjukkan 70% voice search dilakukan dalam bahasa Inggris, dengan rata-rata 29 kata per pencarian.
  • SeoClarity menyatakan 20% pencarian suara menggunakan 25 kata kunci, termasuk pertanyaan dan kata sifat.

Dengan konten yang dioptimalkan untuk pencarian suara, website kamu akan lebih mudah terindeks. Ini akan meningkatkan traffic organik, keterlibatan pengguna, dan konversi.

Ketika kamu menggunakan voice search, kamu pasti merasa seperti berbicara langsung dengan orang lain.

Ini adalah perilaku yang khas dan lebih sering terjadi dibandingkan dengan pencarian teks.

Beberapa contoh penggunaan voice search yang umum adalah:

  • Menggunakan kalimat tanya yang lengkap, seperti "Toko mana yang menjual sepatu olahraga terdekat dari sini?"
  • Menanyakan informasi lokasi terdekat, misalnya "Restoran Padang terdekat di sekitar sini"
  • Mengakses fitur-fitur lain melalui perintah suara, contohnya "Putar lagu jazz terbaru"

Lebih dari satu miliar pencarian suara dilakukan setiap bulannya. Diperkirakan lebih dari setengah pembelian serta pertanyaan akan menggunakan pencarian suara pada akhir dekade ini.

Perusahaan yang mengadopsi cara menggunakan Google Voice Search melaporkan peningkatan pendapatan digital hingga 30%.

Oleh karena itu, pengenalan suara dan asisten virtual semakin penting untuk dioptimalkan dalam strategi digital marketing.

Perilaku pengguna dalam pencarian manual dan voice search berbeda.

Kamu harus melakukan optimasi khusus untuk meningkatkan organic traffic dari voice search.

Berikut ini beberapa tips SEO untuk voice search yang bisa kamu terapkan pada website:

Cara Optimasi Voice Search

Daftar dan Optimalkan Google My Business

Dengan mendaftarkan bisnis kamu ke Google My Business, kamu dapat meningkatkan visibilitas bisnis dalam hasil pencarian suara.

Google My Business sangat penting untuk pencarian lokal. Pastikan profil bisnismu teroptimasi dengan informasi yang lengkap dan akurat.

Fokus Mencari Long Tail Keyword

Long tail keyword yang spesifik dan terkait dengan pertanyaan pengguna lebih cocok untuk optimasi voice search.

Lakukan riset dan analisis kata kunci yang biasa digunakan dalam voice search.

Gunakan Conversational Keyword

Optimasi konten dengan menggunakan keyword yang lebih natural dan percakapan.

Contohnya adalah "bagaimana cara..." atau "di mana bisa...". Ini akan membantu menjawab pertanyaan pengguna dalam voice search.

Karena voice search meniru interaksi manusia, kamu perlu menargetkan kata-kata yang dipakai orang dalam percakapan akan memberikan peluang lebih besar untuk mencocokkan search intent.

Optimalkan Konten yang Menjawab Pertanyaan Pengguna

Buatlah konten yang benar-benar menjawab pertanyaan umum yang sering ditanyakan melalui voice search.

Misalnya, ada orang yang ingin belajar SEO. Kamu bisa menjawab kebutuhan mereka dengan membuat artikel, "Bagaimana cara menjadi SEO specialist?".

Gunakan judul halaman sekaligus header (H1, H2, H3, dll.) yang mendeskripsikannya, sehingga membantu mesin pencari memahami dan mengindeks konten kamu.

Ini akan meningkatkan kemungkinan kontenmu tampil di hasil pencarian suara.

Memahami Target Audiens

Ketahui karakteristik dan perilaku target audiensmu dalam melakukan voice search.

Hal ini akan membantu kamu menyesuaikan strategi optimasi voice search yang tepat.

Optimasi Pencarian Lokal

Fokus pada optimasi konten dan metadata untuk pencarian lokal.

Banyak voice search terkait dengan lokasi tertentu.

Schema Markup dan Rich Snippet

Gunakan schema markup untuk memperkaya tampilan hasil pencarianmu.

Ini akan membuat hasil pencarianmu lebih menarik dan informatif bagi pengguna voice search.

Bangun Halaman Website dengan FAQ

Buat halaman FAQ yang berisi pertanyaan-pertanyaan umum yang sering ditanyakan melalui voice search.

FAQ bertujuan untuk memuaskan audiens dengan cara menyediakan query pencarian yang menjawab permasalahan mereka.

Buat daftar pertanyaan yang biasa ditanyakan di industri kamu, berdasarkan riset conversational keyword dan pertanyaan umum dari pelanggan.

Hal ini akan membantu memposisikan kontenmu pada hasil pencarian suara.

Pastikan Website Mobile-friendly

Karena sebagian besar voice search dilakukan melalui perangkat seluler, pastikan website kamu responsif. Pastikan juga mudah diakses di mobile.

Kamu bisa gunakan Google Search Console untuk cek masalah penggunaan seluler dan perbaiki masalah yang ada.

Optimalkan Konten untuk Berbagai Bahasa

Jika target audiens kamu berasal dari berbagai negara, pastikan kamu mengoptimalkan konten.

Pastikan konten dapat diakses melalui voice search dalam berbagai bahasa dan semirip mungkin dengan bahasa asli.

Penutup

Pertumbuhan penggunaan perangkat asisten suara yang signifikan menandakan kebutuhan akan optimalisasi konten untuk pencarian suara.

Strategi optimalisasi meliputi penyelarasan dengan pertanyaan pengguna, fokus pada long tail keyword, dan penggunaan schema markup.

Kecepatan dan keamanan website juga krusial dalam menempatkan website pada hasil pencarian suara.

Dengan terus berkembangnya teknologi voice search, penting bagi bisnis dan pemasar untuk memperbaiki visibilitas online.

Dengan menerapkan strategi yang tepat, seperti fokus pada bahasa alami dan optimalisasi pencarian lokal, tujuan bisnis dapat diraih.

Jika kamu memiliki kesulitan, kamu bisa gabung dan diskusi bareng di grup Telegram Zenian Army! Kamu bisa tanya-tanya atau diskusi lebih lanjut mengenai voice search atau topik lain seputar SEO & SEM bareng temen-temen lainnya.

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa itu voice search dan mengapa semakin populer?

Voice search adalah teknologi yang memungkinkan pengguna melakukan pencarian dengan suara alih-alih mengetik.

Semakin populer karena kemudahannya dan kemampuan untuk memberikan hasil cepat, terutama di perangkat seluler dan asisten pintar seperti Siri, Google Assistant, dan Alexa.

Voice search memudahkan pencarian hands-free, menjadikannya pilihan yang nyaman dalam situasi apa pun.

Untuk mengoptimalkan voice search, fokus pada kata kunci long-tail dan frasa percakapan yang menyerupai pertanyaan alami pengguna.

Buat konten yang menjawab pertanyaan langsung dan singkat.

Selain itu, pastikan website kamu cepat dan mobile-friendly, karena voice search sering dilakukan di perangkat seluler.

Konten FAQ sangat cocok untuk voice search karena banyak pencarian suara berbentuk pertanyaan langsung.

Menyediakan jawaban singkat dan relevan dalam format FAQ meningkatkan kemungkinan website muncul dalam hasil pencarian suara, memenuhi kebutuhan pengguna akan jawaban cepat.

Apakah voice search memengaruhi strategi keyword?

Ya, voice search mengubah strategi keyword karena pencarian suara lebih cenderung menggunakan bahasa alami dan frasa panjang.

Alih-alih short-tail keyword, optimalkan konten dengan long-tail keyword yang berbentuk pertanyaan atau kalimat percakapan untuk menangkap pencarian suara yang lebih spesifik.

Keberhasilan optimasi voice search dapat diukur dengan melacak peringkat untuk long-tail keyword dan pertanyaan, serta memantau sesi website dari perangkat mobile.

Metrik seperti peningkatan traffic organik dan engagement dari pengguna seluler juga membantu mengevaluasi apakah optimasi voice search efektif.