Apa itu Domain? Pengertian dan Jenis-jenisnya
Domain adalah bagian dari URL yang merupakan alamat unik atau nama yang menjadi identitas website atau komputer agar dapat diakses oleh pengguna.
Domain adalah alamat unik atau nama yang menjadi identitas website atau komputer agar dapat diakses oleh pengguna. Untuk website kamu pasti sudah tahu kan kalau nama domain biasanya diakhiri oleh ekstensi seperti .com atau .net.
Tanpa adanya nama domain, kamu harus mengetikkan serangkaian angka yang disebut IP address pada kolom alamat browser setiap kamu akan mengunjungi sebuah website, repot sekali bukan. Karena sekarang sudah ada jutaan website di dunia ini dengan IP address yang berbeda-beda.
Yuk, langsung baca penjelasa soal domain, jenis, dan fungsinya! Jangan lupa untuk baca sampai habis, ya.
Apa itu Domain?
Menurut Hubspot, domain adalah bagian dari alamat web (URL) yang digunakan untuk mencari lokasi/alamat suatu website atau halaman dari website.
Singkatnya, nama domain adalah alamat yang kamu gunakan untuk membuka dan juga mengakses website.
Website dapat digambarkan sebagai rumah yang kamu miliki. Nah, hosting adalah tanah tempat kamu mendirikan rumah, sedangkan peran domain sebagai alamat yang digunakan orang-orang yang mau menuju ke rumah kamu.
Bisa dikatakan bahwa domain merupakan salah satu komponen utama pada website. Secara sederhana komponen domain terdiri dari dua elemen utama, yaitu nama situs dan ekstensi. Contohnya, Youtube.com memuat nama situs (Youtube) dan ekstensi (.com).
Organisasi yang mengelola registrasi nama domain bernama ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers). ICANN bertugas untuk menentukan ekstensi yang tersedia dan memiliki database terpusat yang berisi informasi nama domain.
Nama domain sendiri punya sifat unik. Artinya, tidak mungkin ada nama domain yang sama. Maka dari itu, berebut nama domain sudah menjadi hal lumrah di antara pemilik website.
Agar mempermudah kamu dalam memahami domain, dibawah ini adalah gambaran dari perbedaan domain dan URL yang menyusun alamat website kamu.
Perbedaan Domain dan URL
Meski terlihat cukup mirip, ada beberapa hal yang membedakan antara domain dan URL (Universal Resource Locator). URL adalah alamat web dengan versi lengkap yang akan mengarahkan pengunjung langsung ke halaman tertentu. Nah, kalau nama domain adalah bagian dari URL.
URL secara sederhana terdiri dari protokol, domain, dan path (jalur). Protokol ini yang menunjukkan apakah suatu website mempunyai sertifikat SSL. URL hanya akan memiliki path jika akan mengarahkan pengunjung ke halaman tertentu sebuah website, misalnya halaman artikel.
Pada contoh URL diatas ada beberapa bagian yang menyusun alamat website, antara lain:
- Protocol ("https://") – ini memiliki fungsi memberitahukan server web protokol mana yang digunakan ketika mengakses halaman website kamu.
- Domain name ("portfolio.septian.com") – nama host untuk mengidentifikasi dan memetakan website melalui IP address.
- Subdomain ("portfolio.") – kategori konten utama dapat berupa blog, produk, jasa, atau yang lainnya).
- Second-level domain ("septianbw") – nama website (biasanya ini mencakup nama resmi bisnis atau perusahaan, tapi kalau blogger ya bebas pakai nama apa).
- Top-level domain (".com") – jenis entity yang didaftarkan perusahaan di internet.
- Path ("/seo-specialist/") – detail alamat spesifik ke konten yang sedang dibuka pengunjung.
Apa Fungsi Domain?
Seperti yang kamu tahu bahwa domain adalah nama unik yang dapat merepresentasikan brand atau bisnis kamu. Domain memiliki berbagai macam fungsi bagi brand yang sedang kamu bangun. Berikut beberapa fungsi domain website yang wajib kamu tahu:
1. Memperkuat identitas brand
Memiliki nama domain yang sesuai dengan nama perusahaan pastinya akan membantu bisnis dalam membangun identitas brand secara konsisten.
Misalnya, Semrush memiliki beberapa pilihan pembahasan di blognya (SEO, marketing, News & Research, dan lain-lain). Ketika pengunjung mengeklik konten bagian mana pun, mereka tetap bisa mengetahui bahwa konten tersebut milik Semrush melalui nama domain pada URL.
2. Membangun kredibilitas brand
Kamu sendiri pasti mengalami ini apabila nama domain selaras dengan nama perusahaan, kredibilitas menjadi lebih tinggi dan kamu pasti percaya bukan.
Pengunjung juga lebih percaya bahwa website tersebut resmi milik perusahaan dan memberi mereka rasa aman untuk mengambil tindakan (pendaftaran atau pembelian).
Ini juga akan menjadikan domain perusahaan dipandang lebih profesional.
3. Mendapatkan ownership
Jika seseorang atau perusahaan sudah mendaftarkan nama domain, tidak akan ada orang atau perusahaan lain yang dapat mengklaim nama domain tersebut kecuali pemilik sebelumnya menjualnya.
Dengan kondisi tersebut, perusahaan akan punya kontrol penuh atas website, juga pengelolaan domain, mau digunakan sebagai apa domain tersebut, dan sebagainya.
4. Membangun authority brand
Selain memperkuat nama brand, domain juga memiliki fungsi untuk memperkirakan seberapa besar potensi website dapat muncul di SERP dibanding kompetitor.
Domain yang sudah dibangun lama umumnya punya banyak konten, backlink, dan internal link.
Berdasarkan fakta tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semakin lama umur domain, semakin tinggi juga kemungkinan authority-nya.
5. Bersaing dengan kompetitor
Domain bisa menjadi modal untuk bersaing dengan kompetitor. Dengan nama domain yang sederhana, menarik, dan profesional dapat lebih mudah bersaing dan mudah diingat. Terlebih jika kompetitor masih menggunakan nama domain yang rumit yang sulit dipahami.
6. Berkesan dan mudah diingat pengunjung
Ketika nama domain mudah diingat dan sama dengan nama brand, pengunjung akan lebih mudah mencarinya saat mereka membutuhkan. Dengan begitu, traffic website juga akan meningkat.
Sebagai contoh, brand sepatu Nike memiliki nama domain nike.com, sama seperti nama brand aslinya.
Bagaimana Cara Kerja Domain?
Setiap website yang ada diwakili oleh serangkaian angka (alamat IP) yang digunakan oleh komputer untuk mengambil datanya dari server, karena pada dasarnya sistem komputasi bekerja dengan cara memahami angka-angka.
Jika kamu disuruh untuk mengingat angka tersebut pasti kamu akan sangat kerepotan ketika akan mengakses sebuah website, apalagi setiap website mempunyai rangkaian angka unik dan selalu berbeda.
Misalnya aku menggunakan nama domain septianbw.com. Anggap saja alamat IP dari website ini adalah 100.70.50.30. Alamat IP inilah yang mengarah ke sebuah server yang menyimpan data website.
Komputer akan menggunakan angka-angka unik tersebut untuk menuju server dan meminta data website, lalu menyajikannya padamu melalui browser.
Maka kesimpulannya, peranan dari domain adalah untuk mempermudah pengunjung dalam mengakses website yang akan mereka buka melalui web browser dengan cukup mengetik alamatnya tanpa harus menghafal IP address.
Berbagai Jenis Domain
Domain .com masih menjadi domain paling populer di dunia. Dengan pengguna sebesar 46,5% dari seluruh website di dunia, meski begitu masih ada alternatif lain yang bisa kamu pilih, seperti domain .online, .xyz dan .store.
Berikut beberapa jenis domain yang paling banyak digunakan:
TLD: Top Level Domain
Top Level Domain atau TLD adalah nama yang tingkat atas dalam Domain Name System (DNS) di Internet. Tersedia ribuan TLD yang tersedia dan bisa kamu gunakan, dan yang paling populer diantaranya adalah .com, .org, .net, dan .edu.
Daftar TLD resmi dikelola oleh organisasi bernama Internet Assigned Numbers Authority (IANA) dan dapat kamu lihat di sini. IANA tidak hanya mencatat daftar TLD tapi juga menyertakan ccTLD dan gTLD, yang akan kita bahas setelah ini.
ccTLD: Country Code Top Level Domain
ccTLD menggunakan kode negara internasional yang terdiri dari dua huruf, misalnya .id untuk Indonesia, .us untuk United States, dan .jp untuk Jepang.
Pengguna ccTLD adalah perusahaan yang membuat situs khusus bagi wilayah-wilayah tertentu, dan bertujuan untuk menunjukkan kepada pengunjung bahwa situs yang mereka kunjungi valid sesuai tujuan.
gTLD: Generic Top Level Domain
Pada dasarnya, Generic Top Level Domain adalah TLD yang tidak menggunakan kode negara. gTLD sebagian besar memiliki penggunaan tertentu, misalnya .edu yang digunakan untuk website institusi pendidikan (edukasi).
Nah, kamu perlu memenuhi syarat khusus untuk mendaftarkan gTLD.
Contoh gTLD lainnya adalah .mil (militer), .gov (pemerintah), .org (lembaga nirlaba dan organisasi), dan .net yang dulunya dibuat untuk tujuan penyedia layanan internet (ISP), tapi yang terjadi sekarang bisa kamu gunakan untuk bidang apa saja.
Tipe Nama Lainnya
Setelah kamu sudah tahu beberapa tipenya. Selanjutnya masih ada lagi varian domain yang bisa kamu gunakan:
Second Level Domain
Second Level Domain berada tepat setelah TLD. Mudahnya jika menggunakan contoh, khususnya untuk yang berkaitan dengan kode negara.
Contoh yang mungkin sering ditemui adalah .co.uk yang digunakan oleh sebagian website perusahaan di Inggris. Atau, .gov.uk untuk institusi pemerintah Inggris, dan .ac.uk untuk institusi akademik dan universitas di Inggris.
Subdomain
Dengan menggunakan subdomain, kamu jadi tidak harus membeli nama tambahan jika ingin menambahkan pembagian di situsnya. Kamu cukup membuat subdomain yang bisa diarahkan ke direktori tertentu di server.
Kamu dapat memanfaatkan subdomain sebagai opsi terbaik utuk situs campaign dengan tipe konten web lainnya yang sebaiknya terpisah dari halaman atau situs utama.
Sebagai contoh, Facebook menggunakan developers.facebook.com untuk menyediakan informasi tertentu kepada para developer web dan developer aplikasi yang ingin memanfaatkan API Facebook. Contoh lainnya adalah support.google.com.
Domain gratis
Domain gratis juga tersedia yang bisa kamu peroleh dari berbagai website builder seperti WordPress.com, Squarespace, Weebly, dan sebagainya.
Tipe ini mirip dengan subdomain karena menggunakan nama website dalam domain pribadi yang kamu gunakan. Contohnya adalah webkamu.wordpress.com atau webkamu.squarespace.com, yang artinya berasal dari WordPress dan Squarespace.
Namun, tipe ini kurang cocok jika digunakan jangka panjang bagi bisnis jika kamu ingin memiliki branding yang unik. Lebih baik jika kamu memiliki nama sendiri yang unik dan bisa kamu kontrol sepenuhnya.
Cara Daftar Domain
Setiap penyedia domain pasti menggunakan sistem yang berbeda, dan proses mendaftarkan domain akan bergantung pada provider yang kamu gunakan. Untuk lebih jelasnya, mungkin akan aku buatkan tulisan tentang cara membeli domain.
Untuk mendaftarkannya, kamu harus memeriksa dulu apakah domain yang kamu inginkan tersedia pada fitur pencari domain. Sebagian besar penyedia memberikan fitur ini dan tinggal memasukkan nama yang diinginkan untuk mengecek ketersediaannya.
Misalnya jika kamu ingin membeli di Hostinger.
Setelah memilih, kamu hanya perlu mengklik Tambah ke Cart, lalu selesaikan pembayaran.
Setelah membeli dan mendaftarkannya, kamu akan mendapatkan akses untuk mengelola control panel yang memiliki semua tool manajemen yang kamu butuhkan.
Cara Transfer Domain
Kamu juga dapat memindahkan nama domain kamu dari satu registrar ke registrar lainnya. Namun, kamu diharuskan memenuhi beberapa syarat agar cara transfer domain kamu bisa dilakukan tanpa masalah:
- Sudah melewati 60 hari atau lebih sejak transfer terakhir atau pendaftaran.
- Domain tidak boleh sedang dalam status Redemption atau Pending Delete.
- Kamu harus memiliki kode otorisasi (atau EPP code).
- Informasi kepemilikan harus valid, dan layanan perlindungan privasi harus dimatikan.
Meskipun proses transfer ini tidak wajib, ini akan memudahkan kamu jika menggunakan layanan yang sama.
Penutup
Domain adalah bagian dari alamat suatu website yang terdiri dari nama website dan domain extension.
Dalam sebuah bisnis yang dibangun untuk jangka panjang, memilih nama domain yang sesuai merupakan salah satu aspek penting guna membangun website yang kredibel dan dipercaya masyarakat.
Jangan lupa gunakan domain yang mudah diingat untuk mendapatkan beberapa kelebihan, antara lain:
- Identitas brand menjadi semakin kuat
- Mendapatkan ownership
- Membangun authority brand yang kuat
- Modal bersaing dengan kompetitor.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apakah nama domain gratis?
Biasanya, nama domain ada yang gratis selama satu atau dua tahun. Setelah itu penyedia domain akan menagih pembayaran pada saat mau memperpanjang.
Artinya, domain seperti sewa yang pembayarannya harus dibayarkan dalam tenggat waktu tertentu.
Sebagai contoh yaitu Wix, website builder yang sangat populer dan menawarkan domain gratis selama satu tahun. Setelahnya, pengguna harus membayar $14.95 per tahun untuk perpanjangan.
Namun, ada juga domain yang gratis seumur hidup selama masa pemakaian, yaitu Freenom.
Meski gratis, Freenom juga banyak kekurangan, antara lain:
- Freenom bisa langsung menghentikan (disable) domain kapan pun tanpa pemberitahuan. Ini biasanya dilakukan ketika dicurigai ada penyalahgunaan website, seperti mengunggah konten-konten ilegal.
- Nama extension Freenom kurang familiar di masyarakat. Jika extension ini digunakan untuk website bisnis, website tersebut tampak kurang kredibel dan lebih sulit dipercaya.
- Pilihan extension domainnya terbatas, yaitu hanya .ml, .ga, .cf, dan .gq
Apakah domain bisa expired?
Domain memiliki masa berlaku gratis sementara. Setelahnya, jika perusahaan tidak membayar atau berhenti membayar, domain akan hangus.
Selama pembayaran dilakukan secara rutin, domain tidak akan expired dan bisa terus digunakan perusahaan.
Untuk domain gratis seumur hidup, nama domain juga tidak akan expired selama tidak ditemui kecurigaan pelanggaran di website tersebut.
Comments ()