Apa itu Keyword Density? Definisi, Fungsi, dan Tools
Keyword density adalah seberapa sering kemunculan suatu keyword dalam sebuah konten scara persentase dibandingkan jumlah total kata.
Jika kamu seorang praktisi SEO, kamu tentu tahu bahwa keyword density merupakan salah satu faktor penting dalam optimasi SEO (Search Engine Optimization).
Dalam strategi SEO, penggunaan keyword yang tepat sangat membantu konten untuk bisa bersaing di search engine.
Tapi kamu pernah kan berpikir sekilas bahwa semakin banyak jumlah pengulangan keyword dalam suatu konten akan membuat hasilnya makin bagus.
Tapi nyatanya tidak sesederhana itu, penggunaan keyword yang berlebihan justru dapat berakibat sebaliknya.
Yuk, mari belajar bareng tentang keyword density, jumlah ideal, cara menghitung keyword density, hingga tools yang bisa kamu coba!
Apa itu Keyword Density?
Keyword density adalah seberapa sering kemunculan suatu keyword dalam sebuah konten scara persentase dibandingkan jumlah total kata.
Semakin tinggi persentasenya, semakin sering keyword tersebut diulang-ulang dalam konten. Contohnya, jika keyword muncul 10 kali dalam sebuah artikel yang dengan panjang 500 kata, jumlah kata kunci tersebut adalah 2%.
Tingkat kepadatan kata kunci dulunya pernah menjadi faktor penting dalam SEO, tapi sekarang algoritma mesin pencari lebih fokus pada kualitas konten dan relevansinya bagi audiens. Semakin lama, search engine seperti Google jadi makin canggih dalam memahami konten, dengan penilaiannya sekarang kualitas konten jadi lebih penting daripada frekuensi keyword.
Sebagai SEO specialist kamu harus memastikan keyword digunakan dengan cara natural dan relevan. Artinya, jangan pernah lagi memaksakan keyword secara sembarangan. Sebaliknya, keyword harus “mengalir” dalam konten untuk memberi value bagi pembaca.
Rumus Keyword Density
Cara menghitung keyword density sebenarnya cukup sederhana. Berikut langkah-langkahnya:
- Hitung berapa kali keyword muncul: pertama, hitung berapa kali keyword yang ditarget muncul dalam konten.
- Hitung jumlah total kata dalam konten: selanjutnya, seberapa panjang tulisannya dengan menghitung jumlah total kata dalam konten.
- Gunakan rumus: untuk mendapatkan persentase keyword density, gunakan rumus berikut.
Supaya lebih mudah mari kita ambil contoh, misalnya keyword muncul 10 kali dalam sebuah artikel. Artikel tersebut panjangnya 500 kata, jumlah keyword-nya adalah:
Dari hasil perhitungan telah diperoleh keyword density adalah persentase 2%.
Berapa Keyword Density yang Ideal?
Sampai sekarang tidak ada patokan angka pasti berapa persentase keyword density yang ideal. Algoritma sekarang lebih mementingkan konten yang ditulis dengan natural, tanpa terjebak aturan pengulangan keyword yang berlebihan.
Keyword memang menjadi faktor penting dalam optimasi SEO, tapi prioritas utama tetap harus membuat konten yang informatif dan relevan bagi audiens. Maka dari itu, daripada kamu menghabiskan waktu memikirkan keyword density, lebih baik gunakan waktumu untuk menghasilkan konten berkualitas yang menjawab kebutuhan audiens.
Hubspot pernah mengingatkan apabila keyword density lebih dari 2%, disarankan meninjau ulang konten untuk memastikan pengulangan kata kunci tidak terkesan dipaksakan dan harus natural bagi pembaca.
Tools Keyword Density Checker
Keyword density checker adalah perangkat yang digunakan untuk membantu menghitung seberapa sering sebuah keyword muncul dalam suatu konten.
Dalam membuat konten yang disukai mesin pencari keyword density juga perlu diperhatikan. Tapi harus ingat, saat ini mesin pencari lebih mementingkan kualitas konten dan relevansinya bagi audiens.
Rekomendasi Tools Keyword Density Checker Gratis
Kamu bisa menghitung jumlah kata dari rumus yang sudah aku berikan sebelumnya. Akan tetapi lama-lama capek juga kan kalau menghitungnya secara manual.
Nah, Rekomendasi tools keyword checker gratis yang bisa kamu coba adalah dari smallseotools.com
Cukup memasukkan URL artikel yang mau di cek, tools ini akan memberikan hasil seperti pada gambar diatas. Jadi, kamu lebih mudah menemukan kata tertentu yang perlu kamu ubah. Mudah bukan?
Penutup
Keyword density memang pernah menjadi metrik utama dalam SEO, namun seiring dengan perkembangan algoritma mesin pencari, fokus kini bergeser pada kualitas konten.
Dengan memahami konsep keyword density dan menghindari keyword stuffing, kamu bisa menciptakan konten yang tidak hanya disukai mesin pencari, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pembaca.
Ingat, kunci utama SEO adalah menghasilkan konten yang relevan, informatif, dan mudah dibaca. Jadi, jangan ragu untuk terus belajar dan bereksperimen dengan berbagai strategi SEO lainnya.
Jika kamu memiliki kesulitan, kamu bisa gabung dan diskusi bareng di grup Telegram Zenian Army! Kamu bisa tanya-tanya atau diskusi lebih lanjut mengenai keyword density atau topik lain seputar SEO & SEM bareng temen-temen lainnya.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa saja tools gratis untuk cek keyword density?
Beberapa tools gratis yang bisa kamu coba untuk cek keyword density:
- SEO Review Tool’s Keyword Density Checker: kamu tinggal buka browser dan masukkan URL website kamu. Setelah memverifikasi CAPTCHA, akan muncul gambaran umum jumlah kata kunci tersebut. Tools ini akan memberi peringatan berwarna untuk keyword yang muncul dengan frekuensi sangat tinggi.
- SEOBook Keyword Density Analyzer: sebagai SEO specialist kamu akan sangat terbantu dengan tools ini karena selain memberikan laporan pensentase jumlah kata kunci, ini juga dapat mencari target keyword di Google, mengambil data dari lima halaman dengan ranking teratas yang menggunakan kata kunci sama, lalu menganalisis bagaimana performa keyword dibandingkan lainnya.
- SmallSEOTools Keyword Density Checker: selain mendapatkan informasi keyword density. SmallSEOTools juga menyediakan berbagai tools SEO lain yang sangat membantu dalam optimasi website.
- Internet Marketing Ninjas Keyword Density Analyzer: tidak hanya memberikan informasi keyword density, ini juga memberikan analisis elemen-elemen lain dari halaman, seperti title tag, meta deskripsi, dan lainnya.
Apa itu keyword stuffing?
Strategi SEO yang menanamkan keyword secara berlebihan dalam sebuah konten disebut keyword stuffing. Dulu strategi ini memang efektif, tapi sekarang keyword stuffing sudah dianggap usang karena mengurangi kualitas konten dan memberikan pengalaman negatif bagi pembaca.
Konten dengan banyak keyword yang dipaksakan akan membuat tulisan tidak alami dan membingungkan, yang ujungnya membuat pembaca tidak nyaman. Google juga telah mengembangkan algoritma untuk mendeteksi dan memberi sanksi pada website yang masih melakukan keyword stuffing.
Akibatnya, bukannya ranking-nya naik, website kamu justru bisa dapat penalti dan jatuh peringkatnya.
Berapa keyword density yang direkomendasikan untuk optimasi seo?
Sebenarnya tidak ada aturan pasti mengenai persentase yang ideal. Namun, umumnya praktisi SEO menganjurkan penggunaan kata kunci sekitar 1 – 2 kata saja untuk setiap 100 kata. Jadi, jika dalam persentase kepadatan kata kunci yang sebaiknya digunakan adalah 1 – 2%.
Comments ()